article-image

Sumber Gambar: https://unsplash.com/photos/fp1x-X7DwDs

Kentang merupakan salah satu tanaman penting bagi petani karena relatif lebih bisa disimpan dalam waktu yang lama dan dapat dijual saat harga sedang naik dibandingkan dengan sayuran lainnya seperti kubis dan tomat sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Selama ini kentang identik dengan tanaman yang harus ditanam di dataran tinggi. Kentang sering terlihat ditanam petani di daerah pegunungan dengan tinggi tempat sekitar 1.000 - 3000 mdpl (di atas permukaan laut) dan kurang berkembang dengan baik apabila ditanam di dataran rendah. Tapi bukan berarti kentang tidak bisa ditanam di dataran rendah. Kentang masih bisa ditanam di dataran rendah dengan kondisi tertentu. Mari kita simak bersama pembahasan mengenai menanam kentang di dataran rendah. Selamat membaca Sobat Tania!

Lahan dataran rendah yang memungkinkan untuk ditanami kentang adalah lahan yang terletak pada ketinggian tempat kurang dari 700 m dpl. Lahan dengan ketinggian tempat seperti ini bisa saja ditanami kentang, asalkan memenuhi persyaratan, (1) jenis tanahnya Latosol atau Aluvial, (2) suhu udara malam hari 20 - 27 derajat Celcius, (3) terdapat angin sepoi-sepoi yang menjadikan lingkungan menjadi dingin dan sejuk, (4) tersedia air pengairan yang cukup dan lahan tidak kebanjiran, dan (5) lahan yang akan ditanami kentang bukan bekas penanaman tanaman solanaceae atau tanaman pisang. Ada pun varietas kentang yang dapat dibudidayakan di dataran rendah antara lain varietas Cipanas, DT-28, LT-1, Cosima dan DTO-33 karena varietas kentang ini toleran terhadap suhu panas.

Masalah Yang Dihadapi Apabila Ditanam Di Dataran Rendah

Beberapa masalah yang bisa muncul dalam penanaman kentang di dataran rendah antara lain,

(1) suhu udara, di daerah tropis seperti di Indonesia, suhu udara yang tinggi pada siang maupun malam hari mengakibatkan pembentukan umbi terhambat, untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan cara menutup permukaan tanah penanaman kentang tersebut, misalnya dengan mulsa jerami. dengan adanya penutupan mulsa jerami tersebut, maka suhu tanah dan suhu udara di sekitar batang tanaman menjadi rendah dan kelembabannya meningkat, dengan kondisi ini maka pertumbuhan tanaman akan lebih baik yang akhirnya umbi kentang dapat tumbuh lebih baik pula

(2) jarak tanam, jarak tanam kentang di dataran rendah upayakan lebih rapat, misalnya 30 X 50 cm, dengan jarak tanam yang lebih rapat, maka ruang antar tanaman lebih sempit karena pertumbuhan tunas cabang utama lebih cepat dan relatif banyak dibandingkan dengan jarak tanam yang lebih jarang, tanaman kentang yang ditanam dengan jarak yang lebih lebar yang selama ini dilakukan petani, misalnya 30 X 70 cm akan menyebabkan ruang antar tanaman lebih terbuka karena pertumbuhan tunas cabang utama lebih lambat dan sedikit

(3) serangan penyakit layu bakteri, kentang yang ditanam di dataran rendah, serangan penyakit layu bakteri umumnya lebih parah dibandingkan dengan kentang yang ditanam di dataran tinggi, untuk mengatasi hal ini antara lain dapat dilakukan dengan membuat selokan drainase yang selalu berfungsi baik sehingga air yang berlebihan mudah terbuang, selain itu, gunakan pupuk kandang yang benar-benar sudah masak dan matang

(4) mudah tergenang air, tidak diragukan lagi, kentang yang ditanam di dataran rendah, pada musim hujan tanaman mudah tergenang air, apalagi jika hujannya deras dan lahan penanaman kentang drainasenya jelek atau kurang berfungsi baik dalam mengalirkan air yang berlebihan, oleh karena itu untuk menghindari tanaman kentang tergenang air, buat drainase yang dapat mengalirkan air dengan baik sewaktu hujan sehingga air yang berlebihan mudah terbuang dari areal pertanaman kentang, supaya kentang tidak mudah tergenang air, tanamlah kentang pada musim kemarau, tetapi tanaman tetap mendapatkan air dengan cukup atau ditanam pada akhir musim hujan ketika air masih tersedia cukup.

Penanaman Kentang Di Dataran Rendah

Penanaman kentang di dataran rendah tidak jauh berbeda dengan cara penanaman kentang di dataran tinggi. Pada garis besarnya

(1) lahan diolah dan dibuat bedengan dengan lebar 100 - 110 cm

(2) setelah itu, beri pupuk kandang yang matang sebanyak 20 - 30 ton/ha yang dicampur secara merata pada bedengan tempat penanaman kentang

(3) pada lahan penanaman kentang buat drainase sedalam 30 cm dan lebarnya juga 30 cm, dengan ukuran drainase ini, maka air tidak mudah menggenangi tanaman

(4) pekerjaan berikutnya, buat lubang tanam ukuran 10 - 15 cm dengan kedalaman 20 cm pada bedengan yang sudah disiapkan itu. Jarak tanam antar lubang, dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 50 cm, dengan cara penanaman seperti ini, maka tiap bedengan berisi dua baris tanaman kentang dengan populasi 66.000/ha

(5) setelah itu, benih kentang dimasukkan ke dalam lubang lalu diberi pupuk buatan, jenis pupuk buatan yang diberikan itu merupakan campuran antara pupuk N (150 - 200 kg), P2O5 (20 - 180 kg) dan K2O (100 kg) setiap hektarnya

(6) sesudah benih kentang diberi pupuk buatan, lubang tanam itu segera ditutup dengan tanah halus. Untuk penanaman kentang di dataran rendah, gunakan benih kentang yang sudah bertunas sepanjang kurang lebih 2 cm karena lubang tanamnya cukup dalam.

Untuk mengetahui cara budidaya kentang yang tepat, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini budidaya kentang akan dapat dipahami dengan baik sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi