Sumber Gambar: https://www.authenticworldfood.com/en/ingredients/water-spinach-morning-glory-kangkung/
Yuk simak step-step saat memulai hingga panen kangkung!
Penyemaian:
- Disiapkan benih kangkung dan pastikan benih kangkung yang digunakan tersertifikasi dan terbebas dari penyakit
- Disiapkan media semai, dapat berupa campuran tanah, arang sekam, dan kompos perbandingan 1:1:1 berbentuk larikan atau pada polybag dan dibuat lubang semai sedalam 1-1,5 cm. Untuk penyemaian pada larikan, jarak antar lubang tanam 10-15 cm
- Dimasukkan benih ke dalam lubang semai sebanyak 2-3 benih per lubang, kemudian ditutup lubang
- Dilakukan pemeliharaan bibit dengan penyiraman rutin dan penyiangan gulma, hindari pemberian air irigasi yang terlalu berlebih
- Setelah bibit kangkung sudah memiliki 5-6 helai daun atau sekitar usia 3 minggu setelah semai, bibit sudah dapat dipindahtanam pada media penanaman
Penanaman:
- Disiapkan media penanaman berupa lahan dengan struktur bedengan dengan lubang tanam sedalam 5-7 cm dan jarak antar lubang tanam 15 x 15/20 cm. Penyiapan media penanaman juga dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang 20 ton/ha dan pupuk TSP 100 kg/ha
- Dimasukkan bibit kangkung ke dalam lubang tanam bersama dengan media semai secara perlahan dan dipadatkan tanah di sekitar perakaran
- Dilakukan pemeliharaan rutin berupa penyiraman setiap dua kali sehari dan pemupukan susulan serta penyiangan gulma rutin setiap seminggu sekali
Pemupukan Susulan:
- Pemupukan susulan dilakukan pada 2 dan 4 minggu setelah tanam dengan dosis masing- masing waktu yaitu 475 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl
- Pupuk susulan diberikan dengan cara dibenamkan pada media tumbuh kangkung di sepanjang baris pada bedengan Panen:
- Panen kangkung perdana dapat dilakukan pada 2-3 bulan setelah penanaman. Kemudian panen selanjutnya 2 minggu setelah panen sebelumnya
Pemanenan Panen kangkung dilakukan dengan cara dipetik tangkai dan daun kangkung dan disimpanke dalam wadah simpan sementara untuk sebelumnya dipindahkan ke tempat penyimpanan selanjutnya
Sumber: Rukmana, Rahmat. 1994. Bertanam Kangkung. Jogjakarta: Kanisius.