article-image

Sumber Gambar: LightFieldStudios in Getty Images Pro

Baca Juga

Tanaman porang merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian. Porang dikenal mengandung banyak glucomanan atau sebuah zat dengan bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman. Porang sendiri menjadi salah satu pilihan ide bisnis karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebab umbi dari tanaman porang memiliki kandungan zat glucomanan yang ternyata kaya akan berbagai manfaat di bidang industri dan juga kesehatan. Bagian umbi dari tanaman porang juga bisa diolah menjadi bahan pangan. Bahkan umbi porang bisa dijadikan alternatif pangan masyarakat, salah satunya sebagai pengganti nasi yang berasal dari padi. Tujuannya agar masyarakat juga tidak terpaku dengan satu jenis tanaman saja untuk dikonsumsi sehari-hari. Tanaman porang bisa dibilang adalah salah satu tanaman lokal dari Indonesia yang sangat banyak tersebar di Pulau Jawa. Dengan begitu, cara budidaya porang sangat mudah dilakukan sebab dapat hidup dengan dukungan kontur tanah dan iklim terutama di wilayah Jawa yang paling cocok untuk proses pertumbuhannya.

Syarat Tumbuh Tanaman Porang

Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, maka siapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air. Selain itu, pastikan keasaman tanah berada pada pH 6 – 7. Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %. Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahoni, dan sono. Tanaman porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi terhadap naungan atau tempat teduh. Tanaman tersebut dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 700 mdpl. Tetapi ketinggian yang paling baik untuk budidaya porang adalah pada ketinggian 100 – 600 mdpl.

Teknik Perkembangbiakan Porang

Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Secara umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut,

  1. Perkembangbiakan dengan Bintil atau Katak. Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Dalam 1 kg katak berisi sekitar 100 butir katak. Katak dikumpulkan pada masa panen, kemudian disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan. 2.Perkembangbiakan dengan Biji atau Buah Setiap kurun waktu empat tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang akan menjadi buah atau biji. Satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.
  2. Perkembangbiakan dengan Umbi. Untuk umbi yang berukuran kecil, diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit. Untuk umbi yang berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

Persiapan Lahan Budidaya Porang

Lokasi terbaik untuk budidaya porang adalah di bawah naungan pepohonan. Namun, di lahan terbuka pun porang bisa tumbuh dengan baik dan normal asalkan diberi naungan seperti paranet agar intensitas sinar matahari tidak terlalu berlebih. Adapun persiapan lahan porang yang harus dulur-dulur lakukan adalah sebagai berikut,

  1. Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa tanaman
  2. Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
  3. Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
  4. Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
  5. Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
  6. Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengn top soil, sedangkan untuk katak pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.

Cara Menanam Porang

Tanaman porang paling baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November – Desember. Tahap penanaman porang adalah sebagai berikut,

  1. Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
  2. Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1 m x 1 m
  3. Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

Pemeliharaan Dalam Budidaya Porang

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara penyiangan gulma. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara. Penyiangan sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah di siang lalu ditimbun di dalam lubang untuk dijadikan pupuk organik.

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Porang

Hama yang ditemukan menyerang tanaman porang adalah belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda. Sedangkan penyakit umum porang adalah: busuk batang semu layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercosporasp. Pengendalian nematoda jenis Heterodera sering menyerang umbi porang dapat menggunakan Carbofuran, sedangkan pengendalian penyakit dapat gunakan fungisida Ridomil dan Benlate, dan pengendalian hama dapat gunakan Basudin dan Thiodan. Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu dicemaskan, karena umbi porang banyak mengandung kalsium oksalat yang menyebabkan muntah, gatal pada lidah dan kerongkongan bila bagian tanaman dimakan mentah.

Tahap Panen Porang

Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umurnya mencapai 2 tahun. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya. Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa dipanen 80 ton umbi pada periode pemanenan tahun kedua. Setelah umbi dipanen kemudian dibersihkan dari tanah dan akar, umbi kemudian dipotong lalu dijemur, memotong umbi tersebut harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan Untuk dapat mengetahui cara budidaya porang secara tepat, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini budidaya porang akan lebih mudah dipahami dan menghasilkan panen yang melimpah.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi