Sumber Gambar: https://snappygoat.com/free-public-domain-images-chili_chilli_colorful_flavor/dfhS1KTYQOiy3vkRrFjJGzB2VKsgto7FbqLUJmseZo0.html#,0,0.8445b67ab9fd3eb06c6a121fcdfd4005d9ec6414
- Penanganan Daun Keriting Pada Cabai untuk mengetahui cara menangani daun keriting pada tanaman cabai
Cabai keriting merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan bumbu masakan sehingga permintaannya selalu tinggi. Tak heran banyak petani yang ingin membudidayakannya. Tapi sayangnya masih banyak petani yang bertanya bagaimana cara menanam yang tepat agar cabai keriting dapat berbuah lebat, mengingat tanaman ini rentan terhadap gangguan hama, penyakit tanaman, dan perubahan cuaca. Mari kita simak bersama pembahasan mengenai cara menanam cabai keriting yang tepat agar bisa berbuah lebat. Selamat membaca Sobat Tania!
Persiapan Lahan dan Benih Cabai Keriting
Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam persiapan lahan adalah:
(1) Jadwal penanaman: lahan harus disiapkan 30 hari sebelum tanam. Pada saat yang sama, pembibitan harus disiapkan
(2) Lokasi lahan:jenis benih cabai keriting harus disesuaikan dengan elevasi permukaan lahan (dataran rendah atau dataran tinggi)
(3) Lainnya: pastikan lahan yang akan dipakai tidak digunakan untuk menanam tanaman cabe atau famili cabai lainnya(seperti tomat, terong, takokak, dan kentang) pada periode tanam sebelumnya
Seputar benih, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
(1) Pilihlah benih yang bersertifikat untuk mendapatkan kualitas terbaik
(2) Cermati tanggal kadaluarsanya. Jangan pakai benih yang sudah kadaluarsa
(3) Pakai benih dengan merk yang terdaftar di pemerintah
Pengolahan Lahan
Langkah pengolahan lahan yang harus dilakukan saat budidaya cabai keriting adalah:
(1) Gemburkan lahan dengan mencangkul atau menggunakan traktor.
(2) Pastikan tanah terbalik dengan sempurna. Yang semula ada di bawah, bisa diangkat, dan yang di atas bergulir ke bawah.
(3) Pastikan proses penggemburan ini menghasilkan tanah olahan yang gembur berongga.
(4) Setelah itu, buat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang sesuai dengan luas lahan, ketinggian tanah sekitar 20 cm, dan jarak antarbedengan sekitar 25-30 cm.
(5) Setelah itu, tanah bedengan (semacam tanggul pendek memanjang) ditutup dengan plastik mulsa. Pilihlah plastik mulsa yang warnanya berbeda di kedua sis, satu sisi berwarna silver dan sisi lainnya berwarna hitam.
(6) Pasang plastik mulsa n dengan sisi berwarna silver di bagian permukaan. Warna silver dapat memantulkan cahaya dan panas sehingga bisa membunuh hama tanaman.
(7) Buat lubang di plastik bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 20 – 25 cm. Lubang ini akan menjadi tempat menanam cabai keriting.
(8) Untuk memastikan plastik mulsa bisa menutupi lahan dengan kencang dan sempurna, patok/pasak setiap ujungnya dengan bambu agar tidak terbuka saat terkena angin atau hujan.
Penyemaian Benih Cabai Keriting
Untuk memastikan benih berkualitas yang sudah dipilih bisa tumbuh optimal, ada beberapa hal penting yang juga harus diperhatikan,
(1) Benih yang sudah dikeluarkan dari kemasan kemudian direndam dalam air. Pisahkan biji yang mengapung, sebab biji yang demikian tidak akan tumbuh.
(2) Biarkan biji lainnya terendam selama beberapa waktu sekitar 40 menit (atau ikuti petunjuk yang ada di kemasan benih)
(3) Setelah direndam, tiriskan dan masukkan ke dalam media penyemaian yang sudah disiapkan sebelumnya.
(4) Gunakan media berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang yang dikemas dalam polybag kecil atau menggunakan pot tray (pot khusus penyemaian)
(5) Normalnya, sebelum 1 minggu, benih cabai mulai berkecambah. Pada periode tersebut, taburkan insektisida agar benih cabai tidak dimakan bekicot atau hama tanaman lainnya
(6) Bibit cabai siap dipindahkan ke lahan bedengan setelah berusia minimal 14 hari.
Perawatan
Tahapan selanjutnya, yaitu perawatan tanamn cabai, meliputi:
(1) Penyiraman 2 kali sehari (pada pagi dan sore) atau sesuai kebutuhan (frekuensi penyiraman dapat dikurangi saat musim hujan)
(2) Pemupukan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika menggunakan larutan pupuk Phonska 31 L (campuran satu liter phonska dengan 30 liter air), satu tanaman cabai keriting cukup diberi pupuk sebanyak 1 gelas plastik(sekitar 250 ml).
(3) Pemupukan dilakukan 1 – 2 minggu sekali. Hentikan jika sudah mulai berbuah.
(4) Pembersihan gulma agar pupuk bekerja optimal dan tanaman terbebas dari hama Untuk mengetahui cara budidaya cabai secara lebih rinci, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur Ini, cara budidaya cabai bisa dipahami lebih mudah dan menghasilkan panen yang melimpah.