article-image

Sumber Gambar: https://www.canva.com/media/MADQ5g4ssUw

Topik : Dampak Negatif Pestisida Judul : Dampak Negatif Pemberian Pestisida Tidak Sesuai Dosis Keyword: Pestisida, Dosis, Dampak Negatif

Dampak Negatif Pemberian Pestisida Tidak Sesuai Dosis

Pestisida merupakan salah satu aspek penting dalam pertanian yang dapat membantu para petani untuk membantu mengatasi permasalahan hama. Penggunaan pestisida dapat mencemari lingkungan dengan meninggalkan sisa dalam tanah serta dalam bagian tanaman seperti buah, daun, dan umbi. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dosis pun dapat memberikan banyak dampak negatif. Mari kita simak bersama bahaya dan dampak negatif pemberian pestisida tidak sesuai dosis. Selamat membaca Sobat Tania!

**Baca juga ** Membuat Biopestisida dari Ekstrak Daun Tembakau untuk mengetahui cara membuat pestisida yang ramah lingkungan Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain yang dipergunakan untuk mengendalikan hama. Pestisida bersifat senyawa aktif dan merupakan racun yang tiap racunnya mengandung dampak negatif dalam penggunaannya, baik terhadap lingkungan maupun manusia. Pencemaran pestisida secara langsung dapat mengakibatkan keracunan akut maupun kronis terhadap penggunanya. Sedangkan untuk masyarakat luas, risikonya berupa keracunan residu pestisida yang terdapat dalam produk pertanian

Dampak Negatif Akibat Dosis Pestisida yang Tidak Tepat Penggunaan pestisida yang kurang tepat disebabkan karena ketidaktahuan petani tentang bagaimana menggunakan pestisida secara benar dan bijak. Selain itu, meskipun petani telah mengetahui cara aplikasi yang benar, mereka beranggapan bahwa petunjuk tersebut kurang efektif sehingga mereka memperkirakan sendiri takaran dosis yang digunakan. Hal lainnya adalah faktor ekonomis, dimana harga pestisida yang cukup mahal, memaksa petani untuk lebih menghemat dengan cara memperkirakan sendiri takaran yang akan digunakan sesuai dengan serangan yang terjadi.

Penggunaan pestisida yang seperti ini dapat menyebabkan dosis yang digunakan bisa saja melebihi atau kurang dari takaran yang direkomendasikan sehingga penggunaan pestisida menjadi tidak optimal bahkan dapat menyebabkan dampak negatif. Takaran yang terlalu tinggi menyebabkan tekanan seleksi semakin besar dan proses berkembangnya resisten menjadi lebih cepat. Namun, takaran yang terlalu rendah cenderung menimbulkan toleransi hama terhadap insektisida tersebut.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan lain yang menyatakan jika dosis berlebih, organisme pengganggu tanaman kemungkinan akan mati namun efek sampingnya terlalu besar. Makhluk hidup lain yang terkena paparan pestisida juga akan mati atau keracunan, padahal makhluk hidup yang berada di sekitar tanaman berperan penting dalam menjaga ekosistem. Musuh alami akan mati, tanah dan air bisa teracuni. Bahan aktif dapat menempel pada tanaman dan dampak terburuknya adalah petani yang menyemprot justru keracunan. Jika dosis yang digunakan kurang dari anjuran, dikhawatirkan organisme pengganggu tanaman tidak akan mati, hanya mabuk sesaat, kemudian pulih lagi

Baca juga: Pestisida Nabati untuk Belalang untuk mengetahui cara menanggulangi salah satu hama yang sering dijumpai yaitu Belalang dengan pestisida nabati

Pentingnya Membaca Tabel Petunjuk Pentingnya membaca label petunjuk penggunaan pestisida oleh petani harus diperhatikan. Petani diharapkan dapat mencegah dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan dosis pestisida yang kurang tepat dengan mengikuti anjuran dalam tabel petunjuk penggunaan pestisida.

Untuk bisa menggunakan pestisida secara tepat kita dapat menggunakan fitur identifikasi penyakit dan hama dari Aplikasi Dokter Tania. Dengan menggunakan fitur ini kita dapat mengenal jenis hama dan penyakit yang menyerang serta cara menanganinya sehingga kita dapat menggunakan pestisida secara bijaksana dan meminimalisir dampak negatif dari pestisida.

Referensi: Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: Agro Media Pustaka. Oktavia, Noradilla Dwi. Moelyaningrum, Anita Dewi. Pujiati Rahayu Sri. 2013. Penggunaan Pestisida dan Kandungan Residu Pada Tanah dan Buah Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) (Studi di Kelompok Tani Subur Jaya Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa

quote

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang