Sumber Gambar: Dan Meyers on Unsplash
- Cara Membuat Pupuk Kompos dari Bahan Rumahan untuk mengetahui cara mudah membuat kompos dari sampah organik di rumah
Seperti yang kita ketahui, untuk membuat pupuk organik harus melalui beberapa proses biologis, kimiawi, dan fisis terlebih dahulu. Proses ini memakan waktu berminggu-minggu hingga pupuk dikatakan matang dan dapat digunakan. Lalu apa yang terjadi apabila kita menggunakan pupuk yang kurang matang? Yuk simak penjelasannya di bawah ini! Secara umum, ciri-ciri dari pupuk organik yang matang adalah tidak berbau, berwarna coklat gelap ke hitam, mudah hancur, dan suhu pupuk normal/dingin tidak panas saat dipegang. Jika pupuk organik yang kita buat tidak menunjukkan ciri-ciri tersebut ada kemungkinan pupuk tersebut belum matang sempurna. Apabila tetap kita aplikasikan di lahan, berikut dampaknya pada tanaman:
1. Tidak Membantu Pertumbuhan Tanaman
Pupuk yang belum matang sempurna kandungan unsur haranya rendah. Sehingga tujuan pemberian pupuk, yaitu untuk menambah unsur hara pada tanah yang kemudian akan dimanfaatkan oleh tanaman, tidak tercapai. Oleh karena itu, pengaplikasian pupuk organik yang belum matang tidak membantu pertumbuhan tanaman.
2. Membuat Tanaman Kekurangan Oksigen dan Nitrogen
Setelah pupuk yang kurang matang diaplikasikan di lahan, akan terjadi proses pembusukan lanjutan bahan organik oleh mikroorganisme pengurai dalam tanah. Pada proses ini, mikroorganisme membutuhkan nitrogen dan oksigen untuk proses metabolismenya. Mikroorganisme mengambil oksigen dan nitrogen tersebut dari dalam tanah sehingga menyebabkan ketersediaan dua unsur tersebut untuk tanaman berkurang. Apabila kekurangan unsur tersebut cukup parah, maka metabolisme tanaman akan terganggu dan tanaman akan mengalami defisiensi nutrisi yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
3. Tanaman Terkena Patogen
Dalam proses pembuatan pupuk organik, adanya aktivitas mikroorganisme menyebabkan peningkatan suhu pada bakal pupuk. Peningkatan suhu ini akan mematikan bakteri patogen dan gulma sehingga pupuk menjadi steril. Maka ketika pupuk organik belum matang sempurna, kemungkinan di dalam pupuk tersebut masih terdapat patogen-patogen seperti bakteri, jamur, dan juga gulma. Sudah jelas bahwa ketiganya bersifat merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
4. Tanaman Keracunan
Pupuk organik yang belum matang sempurna berbau tidak sedap. Hal ini disebabkan karena amoniak yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan amoniak ini bersifat racun untuk tanaman. Selain itu, pupuk tersebut juga mungkin mengandung asam organik dan fenol sebagai akibat dari proses penguraian bahan organik yang tidak sempurna. Kedua asam ini juga bersifat toksik untuk tanaman
5. Proses Metabolisme Tanaman Terganggu
Setelah diaplikasikan, proses penguraian pada pupuk organik yang belum matang akan tetap berlanjut. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa dalam proses pembuatan pupuk organik ada peningkatan suhu yang terjadi. Hal ini dapat menyebabkan suhu tanah juga meningkat akibatnya metabolisme tanaman terganggu dan proses penyerapan unsur hara juga terhambat hingga akhirnya tanaman menjadi layu dan mati. Itulah dampak dari pemberian pupuk organik yang belum atau kurang matang. Seluruhnya memberikan dampak negatif yang dapat membahayakan tanaman. Oleh karena itu, Sobat Tania harus benar-benar memastikan bahwa pupuk organik yang kita buat sudah matang sebelum digunakan. Apabila Sobat Tania ingin tahu lebih lanjut soal kematangan pupuk, Sobat Tania dapat menggunakan fitur Tanya Ahli di Aplikasi Dokter Tania.