article-image

Sumber Gambar: Sergei Akulich dari Pexels

Baca Juga

Banyaknya varietas padi saat ini memberikan kesempatan para petani untuk memiliki lebih banyak referensi varietas padi yang akan ditanam. Tahukah Sobat Tania bahwa sejak tahun 2008 – 2015, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan lebih dari 50 varietas padi? Semua varietas padi tentu saja memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Nah, pada artikel kali ini, Sobat Tania akan mengetahui kiat-kiat dalam memilih varietas padi yang tepat untuk ditanam. Selamat membaca!

Membaca Informasi Tentang Varietas Padi

Terdapat empat varietas padi yang dikenal di Indonesia menurut BBPADI (Badan Besar Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan Kementan) di antaranya adalah Inbrida Padi Sawah (INPARI), Hibrida Padi (HIPA), Inbrida Padi Gogo (INPAGO) dan Inbrida Padi Rawa (INPARA). Kita harus membaca dengan teliti masing-masing ciri varietas untuk disesuaikan dengan tempat di mana padi tersebut akan ditanam. Informasi penting seperti sifat agronomi, morfologi, ketahanan terhadap hama & penyakit, mutu tanaman, hasil, serta rasa padi merupakan faktor yang harus diperhatikan. Situs Balitbangtan merupakan sumber informasi yang bisa dijadikan acuan saat akan memilih varietas padi.

Menyesuaikan dengan Ekosistem

Seperti yang telah diketahui bahwa empat varietas padi dapat tumbuh di berbagai lahan sesuai dengan jenisnya. Jadi, usahakanlah menanam benih padi sesuai dengan ekosistem atau kondisi lingkungan di mana ia akan tumbuh. Contohnya, jika seorang petani memiliki ekosistem sawah untuk ditanami padi, maka ia bisa memilih varietas INPARI untuk ditanam di ekosistem sawah. Namun, terdapat pengecualian jika tujuan penanaman padi hanya untuk mendapatkan benih. Perlu Sobat Tania ketahui bahwa varietas INPAGO dan INPARA juga masih dapat ditanam di lahan persawahan untuk menghasilkan benih.

Memperhatikan Ketersediaan Air

Ketersediaan air yang ada di lingkungan sekitar amat menentukan dalam pemilihan varietas padi. Untuk lahan persawahan yang rentan terhadap kekeringan, akan lebih baik jika menanam benih padi yang nantinya toleran terhadap kekeringan seperti contohnya INPARI 38, INPARI 39 dan INPARI 40 dengan hasil beras yang pulen.

Memperhatikan Minat Konsumen dan Mutu

Memilih varietas padi untuk ditanam untuk kemudian dijual di pasaran tentunya harus teliti memperhatikan minat konsumen disertai mutu varietas padi itu sendiri. Biasanya, varietas dengan hasil beras yang pulen dan pera menjadi minat pasar. Bahkan ada juga aroma beras pandan yang menjadi favorit mayoritas konsumen. Untuk itu, mutu pada beras seperti aroma, tekstur nasi, warna, kandungan (seperti hal-nya beras merah dan atau beras ketan) perlu diperhatikan. Tentukan dulu pasar yang menjadi target sebelum memilih varietas padi agar tahu varietas apa yang harus ditanam. Itulah beberapa kiat yang perlu diperhatikan dalam memilih varietas padi. Informasi detail mengenai segala jenis varietas padi tersedia di situs resmi BBPADI Balitbangtan yang sudah ter-update tiap waktu. Untuk mengetahui lebih banyak tentang budidaya tanaman lainnya, Sobat Tania juga bisa lho memanfaatkan fitur ‘Budidaya’ di Aplikasi Dokter Tania untuk mengetahui panduan menanam. Semoga bermanfaat!

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi