article-image

Sumber Gambar: Akhrid Zakhrudin from Getty Images

Baca Juga

Kumis kucing merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Bagian dari tanaman ini yang biasanya digunakan adalah bagian daun. Nama latin tanaman kumis kucing adalah Orthosiphon stamineus. Tahukah Sobat Tania bahwa kumis kucing juga termasuk tanaman liar yang biasa tumbuh di pinggiran sungai? Sebagai tanaman obat, kumis kucing tentu saja memiliki banyak kandungan yang bermanfaat seperti flavonoid, fenolik, sinensetin, asam kafeat, dan steroid.

Cara Menanam Kumis Kucing

1. Menyiapkan Bibit Kumis Kucing Perlu Sobat Tania ketahui bahwa untuk menanam kumis kucing, cara memperbanyak bibit kumis kucing dilakukan dengan melakukan stek batang (perbanyakan vegetatif). Gunakanlah batang yang tumbuh subur, sehat, dan normal. Potong batang yang sudah dipilih dengan panjang 15-20 cm dan berbuku 2-3. Sebenarnya, Sobat Tania bisa melakukan dua cara untuk memilih bibit kumis kucing yaitu disemai atau langsung ditanam. Jika ingin menyemai bibit, buatlah jarak tanam sebesar 10x10 cm dan ditanam pada kedalaman 20 cm. Jangan lupa untuk membuang sebagian daun kumis kucing saat memotong batangnya agar dapat mengurangi penguapan air.

2. Menyiapkan Media Tanam/Lahan Tanam Pastikan Sobat Tania sudah membersihkan tanah yang akan ditanami dari gulma dan tanaman pengganggu yang lainnya. Campurkan juga tanah yang sudah ada di dalam pot/polybag dengan pupuk dengan perbandingan 1:1. Tanamlah bibit kumis kucing pada kedalaman 5cm secara tegak lurus. Jangan lupa juga untuk memadatkan tanah di sekitar bibit kumis kucing. Lakukan juga penyiraman pada tanah agar celah pada tanah bisa padat.

Merawat Kumis Kucing Seperti menanam tanaman pada umumnya, lakukanlah penyiraman agar nutrisi tanaman tercukupi. Untuk tanaman kumis kucing, Sobat Tania bisa melakukan penyiraman sebanyak 2x dalam sehari. Tanaman ini juga bisa tumbuh langsung di bawah paparan sinar matahari. Rutinlah membersihkan gulma dan tanaman pengganggu lainnya di sekitar tanaman. Biasanya, kumis kucing bisa dipanen setelah 1 bulan penanaman. Oh iya, apabila tanaman sudah terlihat rimbun, Sobat Tania bisa mengurangi intensitas penyiraman. Yang pasti, jangan sampai tanah menjadi kering dan dehidrasi. Tanaman kumis kucing yang siap panen bisa ditandai dari belum adanya tangkai bunga serta tinggi tanaman yang sudah mencapai 50 cm.

Manfaat Tanaman Kumis Kucing

Terdapat beberapa penyakit yang bisa diobati dengan memanfaatkan tanaman kumis kucing, di antaranya adalah: Asam Urat: Kandungan fenolik, flavonoid dan juga asam kafeat yang tinggi dari kumis kucing diyakini mampu mengobati penyakit asam urat.

Hipertensi: Kumis kucing mengandung sinensetin yang ampuh untuk para penderita hipertensi. Senyawa ini memiliki aktivitas diuretik yang kuat yang berperan untuk membantu tubuh mengurangi kadar natrium berlebih melalui urin. Dengan begitu, tekanan dalam pembuluh darah juga berkurang.

Diabetes: Tanaman kumis kucing diyakini memiliki khasiat sebagai antidiabetes yang mampu mengendalikan metabolism, karbohidrat, lemak, asam amino dengan gula agar menjadi lebih seimbang.

Itulah cara menanam tanaman kumis kucing beserta dengan manfaatnya yang sudah kita bahas bersama. Apakah Sobat Tania tertarik untuk menanamnya sendiri di rumah? Jangan bingung lagi, dengan fitur ‘Budidaya’ di Aplikasi Dokter Tania Sobat Tania bisa mengetahui cara budidaya berbagai macam tanaman.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi