Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/cabai-buah-tanaman-lada-1783761/
- Penanganan Daun Keriting Pada Cabai untuk mengetahui cara menangani daun keriting pada tanaman cabai
- Budidaya Sawi Di Pekarangan Rumah untuk mengetahui komoditas sayuran yang bisa ditanam di pekarangan rumah
Karena citarasanya yang khas, cabai rawit sering dicari dan digunakan untuk bahan memasak maupun disantap langsung dengan makanan lain. Tapi, harga cabai rawit yang sering melonjak tajam menyulitkan konsumen setianya, khususnya ibu rumah tangga. Untuk mengatasi hal tersebut, menanam cabai rawit di pekarangan rumah dapat dijadikan salah satu alternatif. Mari kita simak bersama pembahasan mengenai cara menanam cabai rawit di pekarangan. Selamat membaca Sobat Tania!
Penyemaian
Cabai rawit dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0 - 1000 m dpl. Tanaman cabai rawit dapat tumbuh baik pada tanah yang berstruktur remah atau gembur, subur, mengandung banyak bahan organik, dan mengandung pH 6 - 7. Tahap pertama yang dilakukan adalah penyemaian. Alat yang dibutuhkan untuk tahapan ini meliputi:
(1) Wadah penyemaian (pot, polybag, atau nampan)
(2) Media penyemaian terdiri dari campuran tanah (top soil) dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1
Tahapan penyemaian meliputi:
(1) Rendam benih dalam air hangat selama 1 (satu) jam
(2) Sebar benih secara rata pada wadah semai dan tutupi tipis dengan tanah halus.
(3) Siram benih secara teratur dan tangani hama penyakit sesuai dengan kondisi lapangan
(4) Setelah berumur 3 - 4 minggu (memiliki 4 - 6 helai daun dan tinggi 5 - 10 cm), pindahkan bibit dari wadah semai ke wadah tanam
Penanaman Bibit
Penanaman bibit cabe rawit membutuhkan alat berupa:
(1) Wadah tanam yang digunakan untuk model budidaya cabai rawit pada lahan pekarangan sempit adalah pot atau polibag berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm.
(2) Pot yang sudah dilubangi (4 - 5 lubang) di bagian bawah agar air tidak tergenang.
(3) Media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos, dengan perbandingan 1:1, 1:2, atau 1:3, tergantung tingkat kesuburan dan tekstur tanah
Tahapan penanaman bibit cabe rawit:
(1) Masukkan media tanam ke dalam pot atau polybag hingga 2 - 3 cm dari bibir wadah (2) Siram media tanam dalam pot hingga mencapai kapasitas lapang (3) Buat lubang tanam (sesuai dengan ukuran wadah semai) di wadah tanam yang telah tersedia. Ingat, setiap pot atau polybag ditanam satu bibit saja
Pemeliharaan tanaman cabai rawit
dalam pot meliputi,
(1) Pemupukan dilakukan pada waktu:
- 30 Hari Setelah Tanam dengan pupuk TSP sebanyak 10 gram/tanaman dan pupuk KCl sebanyak 7 gram/tanaman
- 45 Hari Setelah Tanam dengan pupuk Urea sebanyak 7 gram/tanaman
- 65 Hari Setelah Tanam dengan pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 10 gram/tanaman.
(2) Penyiraman, dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan dengan volume penyiraman mencapai kapasitas lapang (air menetes dari polibag/pot)
(3) Pemasangan ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh terutama pada waktu tanaman berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu atau kayu berukuran panjang 125 cm dengan diameter 1 - 2 cm. Pemasangan ajir bisa dilakukan pada saat umur tanaman 1 bulan setelah pindah tanam.
(4) Perempelan (pembuangan) tunas samping yang berada di bawah cabang primer. Perempelan tunas samping dilakukan pada saat tanaman berumur 7 - 20 hari dan dilakukan hingga 2 - 3 kali.
(5) Jika ada tanaman terserang hama dan penyakit, segera ditanggulangi secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati
Panen
Cabai rawit dapat dipanen pertama kali pada umur 70 - 75 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan setiap 3 - 7 hari sekali. Buah cabai rawit dapat dipanen matang hijau atau setelah merah matang penuh.
Untuk mengetahui cara budidaya cabai secara lebih rinci, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur Ini, cara budidaya cabai bisa dipahami lebih mudah dan menghasilkan panen yang melimpah.