
Sumber Gambar: Antony Trivet dari Pexels
- Tiga komoditas yang cocok ditanam saat musim kemarau untuk mengetahui tiga komoditas yang bisa ditanam saat musim kemarau.
- Alternatif irigasi sawah pada saat kemarau untuk mengetahui alternatif irigasi sawah saat musim kemarau
Musim kemarau identik dengan musim kering dengan intensitas hujan yang jarang. Kondisi tersebut sebenarnya dapat memberikan keuntungan terhadap beberapa jenis tanaman yang memang membutuhkan cahaya matahari lebih banyak. Untuk musim kemarau, seorang pakar pertanian dari Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto menyarankan agar masyarakat menanam tanaman palawija yang bisa membantu mencegah terjadinya fenomena gagal panen. Berikut 5 tanaman untuk bisa ditanam selama musim kemarau!
Jagung
Jagung biasanya dibudidayakan pada saat musim hujan, namun ia juga cocok untuk ditanam pada saat musim kemarau. Tanaman dengan nama latin zea mays ini memerlukan sinar matahari untuk pertumbuhannya. Tingkat penggunaan air untuk jagung juga tergolong sedang, berkisar antara 400-500 mm, dilansir dari Food and Agriculture Organization (FAO). Perlu diketahui juga bahwa tanaman jagung memiliki fase kritis saat masa pertumbuhannya. Kondisi kekurangan maupun kelebihan air pada tanaman jagung bisa mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan tanaman. Jadi, berikanlah air sesekali agar jagung dapat berproduksi dengan maksimal.
Labu
Salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik saat musim kemarau adalah labu parang. Pada saat pertumbuhannya, labu parang sangat membutuhkan paparan sinar matahari. Jadi, jika ingin membudidayakannya, kita perlu memilih lokasi dengan insensitas cahaya matahari yang penuh. Labu bisa cepat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan suhu yang tinggi. Rasa daging buah yang dihasilkan juga lebih manis dibandingkan labu yang biasa tumbuh di daerah dingin. Jangan lupa untuk memastikan bahwa lokasi penanaman labu tidak berdekatan dengan sumber air seperti air sungai ataupun sumur.
Tomat
Tomat termasuk jenis tanaman yang tidak menyukai curah hujan yang terlalu tinggi. Sebaliknya, tomat dapat tumbuh dengan baik pada saat musim kemarau karena ia tidak membutuhkan banyak air untuk proses pertumbuhannya. Bahkan tanaman ini juga masih bisa tumbuh dengan baik di tanah yang kering. Meski begitu, kita harus tetap rajin menyiram tomat secara berkala agar tetap terjaga kelembabannya, artinya tidak kering sama sekali. Kelembaban yang relatif untuk tanaman ini berkisar di antara 25%. Ketika terjadi kelembaban tinggi di lingkungan tempat tumbuhnya, penanganan terhadap hama dan penyakit harus dilakukan secara intensif.
Mentimun
Mentimun (Cucumis Sativus) merupakan jenis tanaman menjalar yang dapat hidup pada iklim tropis seperti di Indonesia. Mentimun masih satu keluarga dengan semangka dan melon yang masuk ke keluarga labu-labuan. Pada dasarnya, mentimun dapat tumbuh di pelbagai daerah dengan ketinggian dan juga suhu yang berbeda. Perlu diperhatikan juga bahwa pada saat melakukan penanaman mentimun, hindari penggunaan lahan yang terlalu lembab karena hal tersebut tidak baik untuk pertumbuhan mentimun.
Melon
Seperti hal-nya mentimun, melon juga merupakan jenis tanaman yang menjalar namun tidak dapat memanjat. Jadi, jika tidak ditopang, melon bisa tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Tanaman melon paling baik jika ditanam pada ketinggian sekitar 300 - 1000 mdpl dengan curah hujan yang paling ideal sekitar 2000 - 3000 mm/th. Tanaman yang satu ini juga dapat tumbuh dengan baik jika terpapar sinar matahari dalam waktu yang cukup lama yaitu antara 10-12 jam sehari. Budidaya melon saat musim hujan tidaklah cocok karena dapat menggagalkan bakal buah melon yang sudah terbentuk. Curah hujan yang terlalu tinggi juga membuat produktivitas melon menjadi tidak optimal, bahkan ukuran buah, rasa, warna tidak akan sebaik pada saat ditanam saat musim kemarau. Mengingat saat ini sudah masuk musim kemarau, tanaman apa yang akan Sobat Tania tanam? Coba manfaatkanlah fitur ‘Budidaya’ pada Aplikasi Dokter Tania untuk mengetahui panduan menanam yang tepat. Selamat menanam!