article-image

Sumber Gambar: Skylar Kang dari Pexels

Baca Juga

Fotosintesis dan Respirasi pada Tanaman

Terdapat dua mekanisme metabolisme yang dilakukan oleh tanaman, yaitu fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis merupakan aktivitas anabolisme atau penyusunan zat sederhana menjadi zat yang lebih kompleks. Pada tanaman fotosintesis berlangsung untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat. Karbohidrat tersebut merupakan bahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan energi bagi tanaman. Fotosintesis sendiri biasanya berlangsung di siang hari karena membutuhkan energi dari sinar matahari.

Karbohidrat yang telah dibentuk dalam proses fotosintesis kemudian dipecah melalui resipirasi, yaitu aktivitas katabolisme atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Respirasi lebih awam dikenal dengan “kegiatan bernapas”. Karbohidrat kompleks dipecah menjadi karbon dioksida dan air untuk menghasilkan energi melalui pembakaran oleh oksigen. Respirasi pada tumbuhan terjadi di sepanjang hari. Namun, pada malam hari laju respirasi tanaman menjadi meningkat. Hal inilah yang memberikan persepsi bahwa “tumbuhan melakukan pernapasan pada malam hari sehingga tidak baik untuk diletakkan di dalam ruangan.”

Mengapa Demikian?

Respirasi makhluk hidup, termasuk tanaman, menghasilkan senyawa karbon dioksida. Senyawa tersebut dinilai tidak baik bagi kesehatan karena dapat menimbulkan sesak napas. Karbon dioksida akan bersaing dengan oksigen untuk masuk ke dalam tubuh. Daya ikat haemoglobin darah terhadap karbon dioksida lebih tinggi dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya, tubuh dapat kekurangan oksigen ketika persaingan dimenangkan oleh karbon dioksida.

Laju respirasi tanaman yang meningkat di malam hari menyebabkan pembentukan karbon dioksida juga semakin tinggi. Oleh sebab itu, cukup berbahaya untuk meletakkan tanaman di dalam ruangan tempat kita tinggal. Akumulasi karbon dioksida yang tinggi dapat menyebabkan manusia kekurangan oksigen. Selain itu, laju respirasi tanaman yang tinggi juga menyebabkan persaingan penggunaan oksigen oleh tanaman dan manusia di malam hari. Dengan demikian, risiko sesak napas pada manusia menjadi semakin besar.

Namun, hal tersebut hanya tidak berlaku mutlak pada seluruh jenis tanaman. Untuk tanaman-tanaman pohon besar mungkin hal ini dapat terjadi. Sementara itu, tanaman-tanaman hias yang kecil tidak demikian. Meskipun laju respirasinya juga meningkat, karbon dioksida yang dihasilkan oleh tanaman hias kecil masih dalam ambang batas aman sehingga tidak terlalu berdampak buruk bagi pernapasan manusia.

Bahaya Lain yang Mungkin Ditimbulkan

Poin utama dalam memelihara tanaman di dalam ruangan justru terletak pada sanitasinya. Tanah yang dimasukkan dalam ruangan dapat menjadi sarang mikroba sehingga bisa menimbulkan penyakit. Selain itu, kondisi tanah dan tanaman yang tidak terawat juga dapat memanggil serangga hama. Maka dari itu, perlu diperhatikan kebersihan tanah dan tanaman jika ingin memeliharanya di dalam ruangan. Beberapa tanaman juga dapat menimbulkan alergi untuk orang-orang tertentu sehingga tidak cocok untuk ditanam di dalam ruangan.

Memilih Tanaman yang Aman untuk Di Dalam Ruangan

Pemilihan jenis tanaman untuk dipelihara di dalam ruangan sejatinya dapat disesuaikan dengan tujuannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh NASA tentang Clean Air Study, beberapa tanaman dapat membantu memurnikan udara di ruangan untuk menyaring polutan di dalam ruangan seperti formaldehida, silen, toluena, dan benzena. Maka dari itu, meletakkan tanaman di dalam ruangan dapat bertujuan juga untuk memperbaiki keadaan udara dalam ruangan. Beberapa tanaman yang dapat menyaring udara ruangan bahkan hingga malam hari adalah lidah mertua dan lidah buaya. Tujuan lain dari meletakkan tanaman di dalam ruangan adalah untuk menghilangkan bau di samping menjernihkan udara. Tanaman yang dapat digunakan untuk tujuan ini adalah golden pothos. Lili paris juga dapat digunakan untuk tujuan ini.

Setelah membaca artikel ini Sobat Tania tidak perlu bingung lagi dalam memelihara tanaman di dalam ruangan. Untuk panduan lebih lengkap tenang budidaya tanaman, sila unduh Aplikasi Dokter Tania

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi