Buah-buahan merupakan bahan makanan yang menjadi sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Di Indonesia, buah-buahan biasa dikonsumsi sebagai camilan atau makanan penutup. Namun, lain hal-nya dengan buah-buahan di Jepang.

Buah-buahan di Jepang terkenal dengan harganya yang mahal. Biasanya, masyarakat Jepang menggunakan buah sebagai hadiah berharga yang diberikan kepada keluarga atau orang lain. Sebagai hadiah premium, buah di Jepang tentu saja harus berada pada kondisi sempurna, layak dan tidak memiliki kecacatan. Kira-kira, apa saja alasan mahalnya harga buah di Jepang, ya?

Perlindungan Sistem Pertanian Buah

Alasan pertama tingginya harga buah-buahan di Jepang adalah untuk menjaga pendapatan para petani. Pemerintah Jepang sendiri telah mempertahankan sistem tarif khusus untuk produk pertanian yang ada di negaranya. Tarif tersebut pada dasarnya bukanlah persentase pajak tetap, melainkan mengacu pada harga pengiriman yang dikeluarkan oleh para petani lokal. Jumlah persentase populasi masyarakat yang berprofesi sebagai petani di Jepang memang sedikit lebih tinggi dibandingkan jumlah yang dimiliki oleh negara maju lainnya. Asosiasi pertanian lokal Jepang selalu memiliki suara unggul dalam pemilu, sehingga tidak ada pihak politik yang berani mengabaikan keberadaan petani lokal. Selain itu, Jepang juga tidak memiliki lahan pertanian yang luas, jadi untuk melindungi pendapatan petani, harga hasil pertanian khususnya buah-buahan menjadi sangat mahal. Tidak seperti di Indonesia yang merupakan negara tropis sehingga membudidayakan buah-buahan bukanlah hal yang sulit.

Buah Tidak Dapat Dipanen Sepanjang Tahun

Selain letak geografisnya yang didominasi oleh pegunungan, beberapa buah andalan di Jepang sifatnya musiman sehingga tidak dapat dipanen sepanjang tahun. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa buah-buahan di Jepang menjadi sangat tinggi. Pertumbuhan buah di Jepang sangat ditentukan oleh iklim, suhu, lingkungan dan cuaca. Petani di Jepang sangat menjaga kualitas dan rasa buah yang dibudidayakan.

Metode Penanaman yang Berbeda

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, petani lokal di Jepang sangat menjaga kualitas rasa dan buah yang dibudidayakan. Mereka benar-benar memastikan bahwa buah tumbuh di tempat dengan lokasi dan keadaan cuaca yang tepat. Misalnya saja dalam budidaya melon. Petani akan hanya menanam bibit melon di area yang dianggap dapat memberikan pertumbuhan optimal. Bahkan, dalam proses perawatan buah, petani akan menggunakan sarung tangan khusus yang tentunya lembut dan steril untuk merangsang rasa manis pada buah ketika akan dipanen serta untuk menjaga penampilan kulit buah itu sendiri. Hal ini juga berkaitan dengan usaha maksimal yang diberikan petani dalam melakukan budidaya buah-buahan di Jepang. Tak heran juga, jika pemerintah setempat mendukung dengan mempertahankan sistem pertanian yang melindungi pendapatan petani.

Pengemasan dan Penampilan Mewah Buah

Di Jepang, buah memang biasa diberikan sebagai hadiah untuk kerabat terdekat. Tidak heran, pengemasan dan penampilan buah harus benar-benar dijaga. Buah biasanya dikemas dengan kain satin di dalam kotak mewah yang juga kokoh. Hal tersebut tentunya dilakukan agar buah tidak terkena benturan dan goresan apapun. Badan Pengawas Nasional di Jepang (Japan Agricultural Cooperative) sudah menetapkan peraturan tentang ukuran, warna dan juga rasa buah ketika seseorang hendak membeli produk dari petani untuk dijual kembali. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab tingginya harga buah di Jepang. Itulah beberapa alasan mengapa harga buah di Jepang cenderung jauh lebih mahal dengan buah-buahan yang ada di Indonesia. Letak geografis Indonesia yang mendukung bisa Sobat Tania manfaatkan untuk budidaya buah sendiri, lho! Manfaatkan saja fitur ‘Budidaya’ di Aplikasi Dokter Tania. Fitur ini sudah dilengkapi katalog yang berisi informasi tentang panduan menanam berbagai jenis tanaman secara lengkap. Semoga bermanfaat!