Sumber Gambar: AustralianCamera from Getty Images Pro
- Mengenal Satoyama: Pertanian Berkelanjutan di Jepang untuk informasi mengenai sistem pertanian berkelanjutan di Jepang.
Khok Nong Na merupakan sebuah model pertanian berkelanjutan yang sedang dikembangkan di Thailand. Konsep dari sistem ini didasarkan pada teori pertanian berkelanjutan dan filosofi ekonomi kecukupan. Model pertanian ini diprakarsai oleh Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej Yang Agung. Khok Nong Na diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan air dan manajemen lahan pertanian.
Istilah Khok Nong Na sendiri memiliki arti sebagai berikut; Khok berarti gundukan, Nong berarti kolam atau rawa, dan Na berarti sawah. Model pertanian ini membagi suatu daerah menjadi 4 bagian, yaitu 30% untuk penyimpanan air irigasi, 30% untuk menanam padi, 30% untuk menanam tanaman campuran, dengan sisa 10% untuk area peternakan dan pemukiman.
Kunci utama dari model pertanian Khok Nong Na adalah untuk menyimpan cadangan air dengan berfokus apda tiga area utama: rawa/kolam, gundukan, dan sawah. Model ini menjamin manajemen lahan yang baik seberapa pun luas dari lahan yang digunakan untuk budidaya. Dengan model pertanian yang ramah lingkungan dan menghormati alam seperti ini, kesinambungan dan keberlanjutan dari ekosistem dapat terjamin. Sekian informasi mengenai Khok Nong Na. Apakah Sobat Tania tertarik untuk mengaplikasikan model pertanian ini di Indonesia?