article-image

Sumber Gambar: Zbynek Pospisil from Getty Images Pro

Baca Juga

Untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal diperlukan suplai unsur hara yang memadai bagi tanaman. Unsur hara yang ada tidak boleh kekurangan dan juga tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan efek negatif pada tanaman. Salah satu cara untuk menyediakan kecukupan unsur hara ini adalah dengan cara menerapkan pemupukan berimbang. Apa itu pemupukan berimbang? Bagaimana prinsip pemupukan berimbang? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Pemupukan Berimbang

Konsep pemupukan berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersediaan hara-hara esensial yang seimbang dan optimum ke dalam tanah, dengan tujuan untuk,

(1) Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian (2) Meningkatkan efisiensi pemupukan (3) Meningkatkan kesuburan dan kelestarian tanah (4) Menghindari pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman

Dengan penerapan pemupukan berimbang diharapkan pemupukan akan sesuai dengan status hara tanah, maka kebutuhan tanaman dan target hasil neraca hara seimbang bisa tercapai. Adapun penentuan dosis pupuk yang sesuai status hara tanah dan kebutuhan tanaman ditetapkan dengan uji tanah dan uji kebutuhan hara tanaman di laboratorium uji. Pengelolaan bahan organik dan pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk anorganik.

Pupuk berimbang "dapat" menggunakan pupuk majemuk tetapi "tidak sama" dengan pupuk majemuk karena penerapan pupuk berimbang harus disesuaikan status hara tanah dan produktivitas tanaman, dimana formula pupuk majemuk harus bersifat "spesifik lokasi" atau sesuai status hara dan produktivitas tanaman. Pupuk majemuk tetap memerlukan "tambahan" pupuk tunggal seperti urea, SP-36 dan/atau KCl.

Prinsip Pemupukan Berimbang

(1) Tepat Jenis/Bentuk yaitu formula pupuk sesuai kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. (2) Tepat Dosis yaitu sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman, dan target hasil. (3) Tepat Waktu yaitu hara tersedia saat tanaman memerlukan dalam jumlah banyak. (4) Tepat Cara yaitu penempatan pupuk di lokasi tanaman secara efektif mengakses hara

Hara tanah berasal dari pelapukan bahan induk, bahan organik, air irigasi dan hujan serta pengelolaan petani. Sehingga kesuburan tanah sangat erat hubungannya dengan bahan induk, pengelolaan bahan organik dan dosis pemupukan. Keseimbangan hara merupakan keseimbangan antara hara yang ditambah dan diambil tanaman yang menghasilkan suatu status hara. Jika hara yang ditambah lebih kecil dari hara yang diambil tanaman maka akan terjadi mining hara tanah atau pengurasan, jika hara yang ditambah lebih besar dari hara yang diambil tanaman maka akan terjadi pengkayaan hara tanah yang jika terjadi secara terus menerus maka akan terjadi kejenuhan, kemudian jika hara yang ditambah setara hara yang diambil tanaman maka yang demikian dinamakan pelestarian kesuburan tanah.

Produktivitas tanaman akan sangat tergantung dengan ketersediaan hara, dimana dibatasi oleh ketersediaan hara dalam tanah yang paling minimum. Penambahan hara yang kurang berpengaruh terhadap ketersediaan hara lain. Jika hara yang kurang tergolong hara utama, maka produksi akan semakin rendah. Sedangkan waktu pemupukan dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan stadia pertumbuhan tanaman. Untuk tanaman hortikultura seperti cabai misal, dilakukan pemupukan dasar pada saat pengolahan tanah menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang yang dosisnya ditentukan oleh uji tanah, lalu dilanjutkan pada fase vegetatif dan fase generatif dengan pupuk kimia yang dosisnya diberikan sesuai SOP yang didapat dari uji hara tanaman.

Untuk dapat mengetahui dosis pemupukan yang tepat dan efisien, Sobat Tania bisa menggunakan Jasa Analisa Tanah. Bisa langsung kamu kirimkan sampel tanah kemudian kami uji dan kami analisa untuk mengetahui kondisi NPK dalam tanah, lengkap dengan rekomendasi pemupukannya. Yuk daftar sekarang pada link ini.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi