article-image

Sumber Gambar: Art Tower from Pixabay

Baca Juga

Indonesia berada di lingkaran Cincin Api Pasifik, yaitu serangkaian gunung berapi yang membentang dari Sumatera, Jawa, Bali, Maluku, hingga Timor. Lebih dari 30% dari gunung berapi aktif di dunia terdapat di Indonesia. Hal tersebut menjadikan negara ini sebagai salah satu lokasi tektonik berbahaya di dunia. Sejarah menyebutkan ada setidaknya 10 letusan besar yang menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa di dunia. Dua di antara letusan dahsyat tersebut terjadi di Indonesia, tepatnya Gunung Tambora tahun 1815 (> 80.000 korban jiwa) dan Gunung Krakatau tahun 1883 (>36.000 korban jiwa).

Meskipun terlihat sangat berbahaya, kawasan gunung berapi tetap menjadi salah satu tempat padat penduduk. Ini terjadi karena tanah di sekitar gunung tersebut sangatlah subur. Disebutkan dalam Kompas.com bahwa tanah vulkanik dapat menghidupi 10% dari populasi dunia. Padahal tanah vulkanis hanya sekitar 1% saja dari luas daratan bumi.

Kesuburan tanah vulkanis berasal dari material vulkanis dari gunung berapi itu sendiri. Secara umum, material vulkanis yang dikeluarkan oleh gunung berapi terdiri dari lava, batuan piroklastik, lahar, dan tepra (abu vulkanik). Material-material tersebut mengandung mineral-mineral yang membuat tanah menjadi subur.

Lava merupakan lelehan dari batuan magma berupa material kental. Lava keluar dari gunung berapi secara perlahan. Umumnya lava mengandung batuan basaltic, riolit, dan batuan silikat yang mengandung banyak Kalium. Kalium tersebut terkandung dalam mineral seperti plagioklas, klinopiroksin (augite-salite) hornblade coklat, oliterbentuk alofan.vine, titaomagnetik, hipersten. Mineral-mineral ini merupakan hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Batuan piroklastik adalah aliran erupsi yang mengandung campuran dari gas. Batuan ini akan membentuk batuan scoria serta pumice. Lahar merupakan aliran material vulkanik yang mengandung campuran batu, pasir, dan kerikil. Biasanya lahar memiliki suhu yang sangat tinggi sehingga dapat merusak kondisi sekitar aliran. Namun, terdapat pula lahar dingin yang memiliki daya terjang dan daya angkut yang sangat besar. Sifat tersebut menghasilkan efek positif dari erupsi, yaitu vegetasi yang terkubur material lahar dapat survive jika erosi terjadi dalam waktu yang tidak lama dari kejadian.

Tepra atau abu vulkanik adalah batuan piroklastik yang berhamburan ke udara dari letusan gunung berapi. Tepra mengandung mineral silika dan batuan dengan unsur Sulfat, Klorida, Natrium, Kalsium, Magnesium, dan Fluoride. Unsur-unsur tersebut tersedia dalam bentuk SiO2 dan AlO3 dimana saat terkena hujan akan berubah menjadi hidroksida. Unsur dan mineral tersebut merupakan hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Namun, abu vulkanik yang jatuh akan tersedimentasi dan mengeras. Kejadian ini menyebabkan berat jenis (BD) tanah meningkat sementara porositas dan permeabilitas tanah menurun. Kondisi tersebut menyebabkan tanah sulit untuk ditembus air.

Setelah terjadi erupsi, tanah di sekitar lokasi mungkin akan rusak parah karena material gunung berapi dikeluarkan dalam kondisi suhu yang sangat panas. Namun, setelah beberapa tahun lapisan tanah kembali terbentuk dari sisa-sisa material vulkanik yang telah disebutkan di atas. Material-material vulkanik tersebut merupakan sumber hara yang sangat baik bagi tanaman. Maka dari itulah tanah di sekitar gunung berapi bersifat sangat subur. Jika Sobat Tania tertarik untuk memanfaatkan kesuburan tanah tersebut untuk lahan pertanian, sila unduh Aplikasi Dokter Tania untuk mempermudah kegiatan budidaya!

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi