Sumber Gambar: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud
- Kementan RI. 2017. Sistem Surjan: Kearifan Lokal Budi Daya Tanaman di Lahan Rawa diakses pada 29 Maret 2021 pukul 15.38.
- PakTaniDigital. 2018. Mengetahui Sistem Surjan, Kearifan Loka Masyarakat Tani Indonesia diakses pada 29 Maret 2021 pukul 15:37.
- Kemendikbud. 2019. Sawah Surjan diakses pada 29 Maret 2021 pukul 15:40.
Sistem tanam Surjan merupakan salah satu sistem pertanian tradisional yang diterapkan berbagai wilayah di Indonesia. Sistem ini umumnya diterapkan di daerah rawa-rawa seperti Suku Banjar, Suku Bugis, dan Suku Makassar yang diwariskan secara turun temurun. Petani di Pulau Jawa, khususnya di daerah Yogyakarta menyebut sistem ini dengan Surjan, karena pola yang terbentuk dari sistem ini memiliki **corak seperti surjan (pakaian tradisional kemeja pria Jawa), **yang memiliki corak motif garis-garis dan beraneka warna. Sistem ini memiliki filosofi bahwa hidup harus seimbang dan selaras antara alam dengan manusia. Bentuk barisan yang dilarik-larik hingga menyerupai surjan memberikan gambaran untuk perlahan-lahan membangun sebuah hubungan sosial dengan kesabaran dan ketekunan.
Prinsip Sistem Tani Surjan
Prinsip dari sistem Surjan adalah meninggikan sebagian tanah dengan menggali atau mengeruk tanah disekitarnya. Sebagian lapisan tanah atas yang digali kemudian digunakan untuk meninggikan bidang tanah disampingnya secara memanjang. Bagian lahan yang digali disebut sebagai tabukan (sunken beds) sedangkan bagian yang ditinggikan disebut sebagai tembokan atau guludan (raise beds). Lebar tabukan sekitar 15m sedangkan lebar tembokan berkisar pada 3-5m dengan tinggi 0,5-0,6m. Setiap satu hektar lahan, dapat dibuat sekitar 6-10 tembokan dan 5-9 tabukan. Umumnya, lahan bagian tembokan ditanami dengan palawija, sayuran, buah-buahan, sedangkan bagian tabukan ditanami oleh padi sawah. Sistem Surjan dibuat memanjang arah timur-barat agar tanaman padi mendapatkan sinar matahari cukup. Surjan disiram lumpur dari lokasi sekitar setiap masa tanam atau musim untuk mempertahankan bentuk dan produktivitasnya.
Tujuan dan Keuntungan dari Sistem Surjan
Sistem ini menerapkan prinsip seperti tumpang sari (multiple cropping) dan memiliki beberapa keuntungan dan tujuan, seperti:
- Diversifikasi tanaman
- Menjaga agar pH tanah tidak menjadi asam
- Mengurangi risiko bahaya kekeringan
- Mengurangi risiko keracunan akibat genangan dan kegagalan dalam budidaya
- Meningkatkan pendapatan petani Demikian penjelasan mengenai sistem tani Surjan. Nah, apakah sobat Tania tertarik untuk mengaplikasikan sistem Surjan di kebun?