
Sumber Gambar: mufidpwt in pixabay
- Yuk Intip Potensi Pertanian di Garut untuk mengetahui potensi sektor pertanian di Garut, Jawa Barat
Cianjur yang terkenal akan kesejukan alamnya merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Letak geografis daerah Cianjur serta tanahnya yang mengandung zat organik tinggi dipercaya menjadi faktor pendukung yang potensial untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Banyak sekali budidaya tanaman yang bisa ditanam di daerah Cianjur. Sejumlah komoditas perkebunan seperti teh, kopi, cengkeh dan kelapa dari Cianjur tergolong sebagai komoditas unggulan secara nasional. Bahkan, komoditas teh dari Cianjur juga memiliki banyak sekali variasi. Lalu, potensi apa saja yang dimiliki Cianjur dari sektor pertanian? Yuk, kita simak pembahasannya di bawah ini.
1. Beras Pandanwangi
Beras Pandanwangi merupakan beras khas Cianjur yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Ciri khas tersebut tentu saja membuatnya berbeda dari varietas beras yang lainnya. Ia memiliki aroma pandan yang bukan berasal dari pengharum buatan. Beras Pandanwangi juga hanya bisa ditanam di tujuh kecamatan yang ada di Cianjur seperti Cianjur, Warungkondang, Cilaku, Cibeber, Cugenang, Campaka dan Gekbrong. Namun, dengan syarat iklim, ketinggian, dan jenis tanah tertentu. Perlu Sobat Tania ketahui pula bahwa sejak tahun 2004, Padi Pandanwangi telah memiliki Sertifikat Varietas Lokal Cianjur melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 163/Kepts/LB.240/3/2004 tanggal 17 Maret 2004 tentang Pelepasan Galur Padi Sawah Lokal Pandanwangi Cianjur Sebagai Varietas Unggul dengan nama PANDANWANGI.
2. Perkebunan Teh
Sejak zaman kolonial Belanda, Provinsi Jawa Barat khususnya di sekitar daerah Cianjur telah dipilih sebagai lokasi pengembangan perkebunan teh karena udaranya yang sejuk, topografi yang berada di ketinggian 500 – 1000 meter lebih di atas permukaan laut, serta daerahnya yang subur. Kabupaten Cianjur sendiri bahkan sudah sering mengekspor jenis teh hitam ke daerah Turki, Uzbekistan, Taiwan dan Malaysia sebagai hasil panen teh dari Gunung Manik dan Gunung Rosa. Cianjur juga diklaim telah menjadi sentra teh nasional dengan luas lahan perkebunan mencapai 23 ribu hektare yang terdiri dari kurang lebih 14 ribu perkebunan rakyat dan 9.000 hektare yang dikelola oleh swasta juga negara.
3. Logistik Benih Kopi
Untuk mengembalikan kejayaan sebagai penghasil kopi terbaik, saat ini sedang terdapat upaya untuk membangun logistik benih kopi di Cianjur yang digagas oleh Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan. Lokasi yang kabarnya tepat untuk dijadikan sebagai pusat pembangunan logistik benih ialah Kecamatan Campaka. Pasalnya, lokasi tersebut secara teknis memenuhi syarat dengan luas standar minimal yang dibutuhkan yaitu 3,9 hektare.
Logistik benih yang sedang diupayakan ini diharapkan bisa menjadi salah satu roda penggerak perekonomian masyarakat di sekitarnya. Di Cianjur juga sudah terdapat beberapa kecamatan yang menghasilkan kopi ratusan ton setiap tahunnya seperti Kecamatan Pacet yang terkenal akan Kopi Sarongge, Kecamatan Sukanagara dengan kopi Gunung Sungging, serta Kecamatan Campaka, Sukaresmi, Kadupandak dan Kecamatan Gekbrong dengan jenis kopi jeruknya.
Itulah beberapa dari banyaknya potensi sektor pertanian daerah Cianjur yang telah kita bahas bersama. Masih banyak lagi potensi pertanian dan perkebunan dari Cianjur yang luar biasa, lho. Nah, bagi Sobat Tania yang tertarik untuk ikut memajukan potensi pertanian dengan menanam dari rumah saja, Sobat bisa memanfaatkan fitur Budidaya dari Aplikasi Dokter Tania untuk mengetahui cara menanam dan hama penyakit berbagai macam tanaman.