article-image

Sumber Gambar: specnaz-s in Getty Images

Baca Juga

Ternyata, Indonesia juga turut menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang salah satunya berasal dari sektor pertanian sebanyak 15% secara global dan juga 7% secara nasional. Perlu Sobat Tania ketahui pula bahwa pemerintah kita sudah menargetkan pengurangan emisi GRK sektor pertanian sebesar 0,008 gigaton di tahun 2020.

Kira-kira, emisi gas apa saja yang dihasilkan dari sektor pertanian ya, Sobat Tania? Mari kita baca pembahasannya di bawah ini!

Gas Rumah Kaca dari Sektor Pertanian

Gas rumah kaca (GRK) pada dasarnya dihasilkan dari kegiatan harian manusia, termasuk yang aktif berkegiatan di sektor pertanian. Efek rumah kaca merupakan sebuah kondisi di mana panas matahari terperangkap akibat adanya gas rumah kaca di dalam lapisan bumi sehingga membuat suhu bumi menjadi lebih tinggi. Yang termasuk pada gas rumah kaca dalam hal ini ialah karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), Freon (SF6, HFC, dan PFC) serta metana (CH4). Sektor pertanian di Indonesia sendiri melepaskan emisi GRK ke atmosfer seperti metana (CH4), nitrogen dioksida (NO2) dan juga karbon dioksida (CO2). Ketiga emisi GRK tersebut dihasilkan dari kegiatan pertanian seperti pemupukan, budidaya padi, pembakaran biomassa dan penggunaan pupuk urea. Berikut adalah penjelasannya.

  • Karbon dioksida: Biasanya banyak dihasilkan dari aktivitas pembusukan oleh mikroba serta pembakaran bahan organik mati seperti ranting dan daun bekas pangkasan yang dapat dijadikan pupuk
  • Nitrogen dioksida: Gas emisi yang satu ini dihasilkan dari perubahan mikroba dalam tanah dan juga kotoran ternak dan dapat meningkat jika ketersediaan nitrogen melebihi kebutuhan tanaman itu sendiri
  • Metana: Emisi gas metana dalam aktivitas pertanian dihasilkan salah satunya dari aktivitas penguraian bahan-bahan organik secara anaerob oleh bakteri metanogen. Sobat pasti tidak menyangka bahwa pemanasan global terjadi salah satunya karena aktivitas pengelolaan sawah.

Saat ini, kesadaran akan upaya untuk mengurangi emisi GRK yang berasal dari sektor pertanian semakin meningkat karena, bagaimanapun juga, perubahan iklim akan banyak memberikan dampak pada sektor pertanian itu sendiri. Bagi Sobat Tania yang peduli dengan isu gas emisi dari kegiatan pertanian namun tetap ingin berkontribusi aktif dalam di dalamnya, manfaatkanlah fitur Tanya Ahli pada Aplikasi Dokter Tania untuk mendapatkan ilmu teknik budidaya yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang