article-image

Sumber Gambar: Markus Spiske on Unsplash

Di Indonesia potensi dari lahan gambut cukup banyak dan melimpah, namun khususnya untuk pengembangan tanaman pangan disarankan pada gambut dangkal, dengan pertimbangan yaitu gambut dangkal memiliki tingkat kesuburan relatif yang lebih tinggi dan resiko lingkungan yang cukup rendah. Namun untuk penanaman pada lahan gambut perlu diperhatikan dari sisi pengelolaan air. Salah satu sistem pengairan yang dapat dilakukan yaitu pembuatan saluran drainase mikro sedalam 10 – 50 cm untuk tanaman pangan sedangkan kedalaman 10 – 30 cm ditujukan untuk tanaman padi. Fungsi dari drainase ditujukan untuk membuang air yang berlebih. Selain sistem drainase hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pengelolaan kesuburan tanah.

Tipe lahan gambut yang memiliki pH rendah atau bersifat asam maka diperlukan untuk upaya untuk meningkatkan pH tanah seperti menambahkan kapur, tanah mineral, pupuk kandang, abu sisa pembakaran. Peningkatan pH tanah gambut perlu ditingkatkan pada 5 saja karena tanah gambut cenderung tidak memiliki kandungan Aluminium yang beracun. Selain itu pemberian pupuk pada lahan gambut perlu diberikan karena kurangnya unsur hara. Jenis pupuk yang diperlukan mengandung N, P, K, Ca dan Mg. Strategi yang dapat diterapkan petani untuk menjaga kesuburan tanah saat menanam di lahan gambut yaitu, dengan membakar serasah yang ada disekitar karena dengan cara tersebut petani mendapatkan abu sisa pembakaran yang digunakan untuk meningkatkan pH tanah. Namun car aini perlu dilakukan secara hati – hati karena dapat memicu kebakaran hutan, atau lahan lainnya, selain itu dampak kesehatan menjadi terganggu akibat dari adanya asap sisa pembakaran Nah itu dia sobat tania sedikit informasi mengenai peluang Bertani pada lahan gambut, semoga dapat bermanfaat ya

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang